KH. Maruf Amin Hadiri Pelantikan ISNU Kalsel

Banjarmasin, 27 Januari 2019 – Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Prof. DR. KH. Maruf Amin menghadiri pelantikan Pengurus
Pelantikan Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) , Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (26/01) siang. Kegiatan pelantikan ISNU sekaligus memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU), kemudian KH. Maruf Amin menyapa warga Nahdliyin sebagai Kalimantan Selatan.

Acara pelantikan dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat ISNU Ali Masykur Musa, Ketua PWNU Kalimantan Selatan (Kalsel) yang sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel Abdul Harris Makkie, para ulama dan ribuan warga Nahdlatul Ulama.

Cawapres KH. Maruf Amin mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) harus bergerak membuat gerakan perlindungan, gerakan perubahan, dan gerakan pelayanan kepada masyarakat. NU sudah sejak awal sudah terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena warga Nahdliyin mengganggap harga mati sehingga tidak boleh dirubah dasar negara Indonesia.

“Oleh karena itu NU sejak awal menjaga NKRI, dengan semboyan kita NKRI harga mati,” katanya.

Lanjut KH. Maruf Amin, dalam syair lagu Ya Lal Wathon yang dibuat sebelum jaman kemerdekaan tersebut, menunjukkan akan kecintaan NU kepada bangsa ini. Penggalan syair tersebut yakni Indonesia Negeriku, Engkau Panji Martabatku, Siapa Datang Mengancammu, Kan Binasa di bawah durimu. Dalam yaitu tersebut, siapapun yang akan mengancam NKRI akan berhadapan langsung dengan santri NU, terutama ormas Islam yang dirintis oleh Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari.

“NU selalu berperan aktif untuk memberikan putra terbaik kepada bangsa dan negara ini, lanjutnya.

KH. Maruf Amin menambahkan, sudah sejak jaman dahulu para kader NU mewakafkan dirinya untuk bangsa, diantaranya KH. Wahid Hasyim masuk di pemerintahan. Ada lagi kader NU yang lain yaitu KH. Idham Chalid yang pernah menjadi Wakil Perdana Menteri, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden Republik Indonesia.

“Untuk kader NU harus berjanji
Janji harus untuk memenangkan Jokowi-Maruf di Pilpres 2019,” lanjutnya.

KH. Maruf Amin menuturkan, NU harus memerlukan konsep dan juga tokoh-tokohnya yang dapat andalkan, terutama dalam mengisi pembangunan nasional dengan fokus pembenahan sumber daya manusia (SDM). NU harus siap memberikan sumbangan gagasan dan kadernya kepada bangsa ini, ditambah dalam ISNU ada 500 guru besar dan ribuan sarjana pada strata 2. Perihal target suara untuk Kalimantan Selatan, beliau menargetkan suara sekitar 70 persen.

“Jangan sampe orang kecewa kepada NU, kalau ini kalah NU berarti tidak bekerja.
NU di Kalimantan harus menang 70 persen, karena ini menyangkut kehormatan NU
Sebagai organisasi yang paling besar di Indonesia,” pungkasnya.