KH. Maruf Amin Hadiri Rakornas LD PBNU

Jakarta, 28 Januari 2019 – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Prof. DR. KH. Maruf Amin menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (29/01) sore. Dalam rakornas tersebut dengan tema ” Penguatan Dakwah Ahlussunah Wal Jamaah An-Nahdliyah di Era Millenial”, sekaligus meluncurkan program 34.000 dai media sosial (Medsos) seluruh Indonesia.

Cawapres KH. Maruf Amin beserta rombongan tiba pukul 16.00 WIB, disambut dengan meriah oleh kader dakwah PBNU seluruh Indonesia. Dalam acara rakornas yang hadir diantaranya, Pejabat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj, Rais Syuriah PBNU KH. Ahmad Mubarok, Ketua PBNU KH. Manan Abdul Ghani, dan kader dakwah seluruh Indonesia. Selepas itu, Cawapres KH. Maruf Amin langsung memberikan pengalungan surban Kiai Maruf Amin (KMA) kepada perwakilan LDNU mulai dari Sabang hingga Merauke.

Pada saat sambutan, Ketua LD PBNU KH. Drs. Agus Salim mengatakan, masalah dakwah senantiasa berkembang mengikuti perkembangan zaman, dengan adanya Rakornas LDNU menjawab tantangan zaman tersebut. LD PBNU memiliki tugas utama diantaranya dengan penguatan ahlussunah wal jamaah (Aswaja), dengan ditanamkan karakter yang bercirikan tawasut, tasamuh dan itidal.

“Selama ini yang masih fokus dengan dunia santri dan pesantren, kita yang mengambil alih dunia pendidikan lain untuk melakukannya dakwah,” katanya.
KH. Agus Salim menuturkan, para kader dakwah harus menanamkan kepada masyarakat, agar memiliki loyalitas kepada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-undang 1945. PBNU yang pada biasanya memiliki jargon dengan “NKRI harga mati”, mari dengan membuat jargon yang baru “Melek Medsos Harga Mati”.

“Kita harus menanamkan kepada masyarakat, agar cinta kepada bangsa dan negara ini,” tuturnya.

Ditambahkan KH. Agus Salim, pada saat hidup di era Millenial dengan ditandai kedahsyatan, dengan mengalir deras informasi mulai positif dan negatif.
Bahwa pada sisi negatif adanya informasi dengan muncul masalah baru, sedangkan pada sisi positif ada harapan baru dengan mudahnya mengakses informasi.

“Pernah kita buat silahturahim dengan rohis se DKI Jakarta, untuk melakukan ekspansi dakwah ke anak-anak muda,” pungkasnya.

Cawapres KH. Maruf Amin mengatakan, gerakan dakwah Nahdlatul Ulama (NU) harus semakin tajam, karena tugas NU dalam mengawal bangsa dan negara sangat berat. Dua tugas besar NU yakni tugas pertama, karena NU adalah ormas yang memiliki tanggung jawab dalam menjaga agama menurut thariqah Aswaja dari aqidah yang merusak. Ditambah dengan menjaga dari cara berfikir menyimpang, dan terutama dari gerakan-gerakan ekstrimis.

“Kadang-kadang orang tidak membedakan antara lemah dan bijak, satu-satunya organisasi ditakuti adalah Nahdlatul Ulama,” katanya.

KH. Maruf Amin melanjutkan, tugas kedua dengan menjaga negara dengan tema pada saat ini di depan, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat. Negara harus dijaga dengan baik , dikarenakan NKRI ini merupakan hasil dari kesepakatan melalui Pancasila sebagai titik temu.

” NU harus terus menenjaga dari upaya yang melanggar, dan akan merubah ideologis Pancasila sebagai dasar negara,” lanjutnya.

KH. Maruf Amin menuturkan, NU didirikan dalam rangka mengantisipasi paham Wahabi yang pada saat itu di negara Saudi Arabia, dengan mengutus ulama uang disebut komite Hijaz. Pemerintahan Arab Saudi yang berlandaskan Wahabi, akan menghancurkan peninggalan Rasulullah dan para sahabat. Setelah pulang komite Hijaz tersebut, lanjut dibentuk jam’iyah Nahdatul Ulama yang sampai saat ini masih terus menjaga bangsa dan negara ini.

“Disinilah NU harus muncul di depan, untuk berhadapan dengan yang mengancam NKRI,” tuturnya.

KH. Maruf Amin menambahkan, NU harus melakukan kerjasama dengan semua elemen bangsa, agar tidak ingin adanya kegaduhan di negara ini. LDNU harus menyuarakan dengan agama Islam yang benar, cara berfikir yang benar, dan dapat menjelaskan kepada masyarakat

“Masyarakat jangan sampai terpengaruh oleh cerita hoaks, maka saya ini sebut tsunami tekhnologi,” tambahnya.

Lanjut KH. Maruf Amin, para Kader ulama medsos harus diefektifkan dan dimanfaatkan secara maksimall, untuk menangkal paham yang menyimpang di masyarakat. Kegiatan rakornas memiliki
nilai strategis dalam menentukan langkah ke depan, dalam rangka membangun persaudaraan yang sejati dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Saudara ini penjaga agama dan negara, menjadi corong daripada NU dan bangsa kita secara keseluruhan,” pungkasnya.