KH. Maruf Amin Hadiri Program Mata Najwa

Jakarta, 30 Januari 2019 – Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Prof. DR. KH. Maruf Amin menghadiri program acara Tv Mata Najwa, di Trans 7 Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (30/01) malam. Acara yang dipandu langsung oleh presenter kondang, Najwa Shihab, disaksikan secara langsung di televisi (Tv) mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB.

Selama 1,5 jam, Najwa Shihab akan berbincang-bincang dengan KH. Ma’ruf Amin dalam episode Politik Sarung Ma’ruf Amin. Dalam bintang tamu tersebut, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muchammad Romahurmuziy (Gus Rommy), Direktur Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Djayadi Hanan, dan tampak penuh penonton dalam studio tersebut.

Dalam acara Mata Najwa KH. Maruf Amin menanggapi berbagai kritik yang dilayangkan padanya.Termasuk pro dan kontra yang muncul setelah dirinya dipilih untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Saat ditanya Najwa Shibab terkait beredarnya Tabloid “Indonesia Barokah”, KH. Maruf Amin menegaskan, penyelesaian terkait tabloid tersebut oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menilai muncul unsur pidana atau lainnya, sehingga ada unsur pidana dapat diproses secara hukum. Kubu Jokowi-KH. Maruf Main tidak diuntungkan adanya Tabloid “Indonesia Berkah” tersebut, karena secara kelembagaan Tim Kampanye Nasional (TKN) dengan cara gagasan, program, cara yang santun dan menyakinkan kepada masyarakat.

“Mencurigai dengan alasan yang tidak santun, tidak baik dan tidak fair, itu bukan strategi dalam kampanye,” tegasnya.

Ditambahkan KH. Maruf Amin, dalam berinteraksi lebih sering sebelum menjadi Cawapres, pada waktu lain pernah Presiden Jokowi datang ke rumah Jalan Situbondo Menteng. Pada saat debat perdana, cawapres harus menempatkan sesuai posisinya, dalam porsi yang yang harus menjawab langsung dijawab dalam debat perdana tersebut.

“Karena kita saya sudah berbagi tugas, kecuali saya harus menambah terkait regulasi,” tambahnya.

KH. Maruf Amin melanjutkan, setiap hari berinteraksi dengan kaum Milenial terkait bola, seni dan kreativitas, dengan mendengarkan pandangan gagasan dan pikiran untuk dijadikan bahan. Para kaum muda berjuang untuk masa depan pemuda, dengan mendengarkan aspirasi yang disampaikan.

“Masa depan bangsa kan di tangan mereka, kita hanya mengantarkan untuk estafet kepemimpinan bangsa,” lanjutnya.

Saat ditanya terkait sepak bola nasional, KH. Maruf Amin menuturkan, harus dibenahi dengan kongres PSII nanti, orang yang selama ini tidak ada manfaat dan bagi yang merusak sepak bola harus disingkirkan saja.
Semua capres dan cawapres akan menargetkan kaum muda karena memiliki potensi yang besar.

“Saya kira bukan hanya soal saja untuk masuk ke millenial, tapi juga ada relawan Jokowi-KH. Maruf Amin (Remaja) yang hampir di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Pada segmen Mata Najwa, Ketua Umum PPP Gus Romy menuturkan, sejak awal PPP mengusulkan nama KH. Maruf Amin untuk menjadi Cawapres yang akan mendampingi Presiden Jokowi. Pada Desember 2917, sudah menyampaikan kepada Jokowi karena membayangkan republik ini dibangun atas dua kelompok besar. Dua kelompok besar tersebut antara nasionalis dan keagamaan, sehingga yang dalam mewakili di luar partai yakni KH. Maruf Amin.

“Karena bapak sudah tokoh abangan, maka wakilnya harus santri yang bisa diterima semua,” katanya.

Melanjutkan Gus Romy, pemilih yang ragu-ragu menurut survei ada sekitar 16 persen, sehingga masih ada ruang pergerakan untuk mendapatkan suara. Partai pengusung Koko ini ada 61 persen, sehingga kalau dikompakan untuk diatasi kertas sudah menang. Instrumen kesejahteraan dapat dilakukan untuk strategi, dilihat pada presiden SBY pada tahun 2009 menggunakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk mendongkrak secara signifikan suara.

“Masih banyak pemilih yang ragu, masih ada pergerakan untuk dapat suara tersebut, ” pungkasnya.

Disisi lain, saat ditanya strategi pemenangan selain menangkal isu, Ketua Umum PKB Cak Imin menuturkan, arus utama perkembangan pemilih muslim dengan karakter antar beragama, figur KH. Maruf Amin secara pasti memberikan jawaban simbol kekuatan santri dan muslim. Melihat elektoral hari, KH. Maruf Amin mampu menjadi kekuatan permanen dari Jokowi-KH. Maruf Amin, pada dua bulan ini isu keagamaan sudah mulai hilang di masyarakat.

“Fakta itu bisa tidak bisa dipungkiri dengan fakta politik, sehingga muncul Nasionalis-Agamis, Agamis-Nasionalis,” tuturnya.

Pada saat kuis dalam Mata Najwa dengan menunjukan harapan masyarakat muslim petani, guru honorer, dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) . KH. Maruf Amin dapat menjawab tiga pertanyaan tersebut sesuai dengan harapan masyarakat, menunjukkan cawapres KH. Maruf Amin dapat mengerti kebutuhan masyarakat secara langsung.