KH. Maruf Amin Tekankan Pemberdayaan Ekonomi Umat

Jakarta, 1 Februari 2019 – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Prof. DR. KH Ma’ruf Amin menghadiri peluncuran buku yang diambil dari sejumlah pemikirannya, tentang konsep pemberdayaan ekonomi keumatan di SMESCO Convention Hall, Jumat (1/2) pagi. Dalam buku “The Maruf Amin Way” yang diutarakannya unik, karena sang penulis Sahala Panggabean seorang pemeluk agama Nasrani, dan Anwar Abbas merupakan warga Muhammadiyah.

Peluncuran buku dan bedah buku dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dari unsur Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Lukmanul Hakim, dan penulis buku Sahala Panggabean, dan ratusan peserta yang hadir dalam peluncuran buku tersebut. Kegiatan peluncuran buku tersebut, mendapatkan apresiasi yang tinggi, dilihat dengan banyaknya yang hadir dalam acara tersebut.

Penulis Buku “The Maruf Amin Way” Sahala Panggabean mengatakan, Konsep “The Maruf Amin way” dapat diwujudkan melalui gerakan koperasi, dimana era millenial telah hadir dalam model bisnis perusahaan digital start up berbasis koperasi yang mengutamakan kemaslahatan umat. Untuk itu diperlukan dukungan dari seluruh masyarakat, terutama pemerintah untuk mengkampanyekan bahwa “Koperasi itu Keren”, membesarkan koperasi yang ada, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk koperasi dan mendorong koperasi sebagai pusat inkubasi bisnis UMKM.

“Mengajak agar peduli kepada ekonomi kerakyatan, dan agar kita sejahtera secara bersama,” katanya.

Sahala Panggabean menambahkan, dukungan ekonomi digital melalui layanan e-commerce untuk menggarap potensi UMKM yang sangat besar, pemerintah menargetkan 6 juta unit UMKM Go Global pada tahun 2020 untuk memacu pertumbuhan bisnis dan berkiprah sebagai pelaku ekonomi global berkelas dunia.

“Seiring perkembangan jaman, maka kebutuhan manusia di bidang keuangan juga semakin berkembang,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Cawapres KH. Maruf Amin mengatakan, ikut prihatin didalam perkembangan perekonomian Indonesia, yang terjadinya kesenjangan dan ketimpangan dalam ekonomi nasional. Adanya disparitas yang kuat dan lemah, diakibatkan kebijakan ekonomi pada pemerintah yang masa lalu.

“Saya merasa bangga penulis non muslim dan pak Anwar Abbas muslim tapi Muhammadiyah, sedangkan saya dari Nahdlatul Ulama,” katanya.

KH. Maruf Amin menuturkan, pembangunan ekonomi konglomerasi mulai dari situ, melakukan kritisi terhadap ekonomi agar menimbulkan perubahan yang signifikan. Solusi yang diberikan pembangunan ekonomi dari bawah, dengan muncul gerakan ekonomi arus baru.

“Dalam acara islam yang bermakna harta jangan berputar di kalangan orang kaya saja, tapi terdistribusi langsung ke masyarakat,” tuturnya.

Lanjut KH. Maruf Amin, dalam Pancasila sudah jelas dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, serta keadilan dari segi aspek lainnya. Dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 disebutkan menggunakan asas kekeluargaan, gotong royong, dan saling menopang di masyarakat.

“Itulah perlu ada kebijakan yang jelas di dalam rangka membangun ekonomi kerakyatan dan keumatan, bagian terbesar dari bangsa ini,” lanjutnya.

KH. Maruf Amin menambahkan, kemauan keberpihakan dari pemerintah dengan membuat regulasi yang menopang, dan kemauan ada ekonomi kuat untuk membangun bangsa. Kolaborasi antar pelaku ekonomi sehingga negara menjadi kuat, dengan mengambil peran yang signifikan dengan berkolaborasi dengan ekonomi umat.

“Perlu ada kerjasama dari pihak terkait, dan ada keinginan untuk memajukan diri menjadi pengusaha,” tambahnya.

KH. Maruf Amin mengutarakan, gerakan koperasi menjadi motor yang utama, agar gerakan ekonomi kerakyatan menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Dirinya yang terpilih menjadi Wakil Presiden akan langsung diterapkan dalam pemerintahan, supaya agar Indonesia pada tahun 2024 menuju yang lebih baik sejajar dengan negara maju.

“Terima kasih kepada kedua penulis, dalam buku tersebut jadi keren dengan isu utama pemberdayaan ekonomi umat,” pungkasnya.