KH. Maruf Amin Kumpulkan Kyai dan Tokoh NU Jateng

Semarang, 5 Februari 2019 – Calon Wakil Presiden (Cawapres), Prof. DR. KH. Maruf Amin mengumpulkan kyai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) se Jawa Tengah Bagian Utara Di Hotel Gumaya Tower, Selasa (5/2) sore. Ada sekitar 36 PCNU se Jawa Tengah yang hadir dalam acara silaturahim tersebut, sudah berkumpul sejak pukul 15.00 WIB.

Kegiatan silahturahim dengan PCNU sudah kedua kali, pada silahturahim yang pertama dilakukan di Solo Raya. Pada pertemuan tersebut, dihadiri oleh Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH. Said Asrori, Ketua PWNU Jawa Tengah KH. Mohammad Muzammil, dan para ulama se Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH. Ubaidillah Shodaqoh mengatakan, dalam silahturahim bersama Cawapres pendamping Jokowi, yang hadir ada sekitar 36 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se Jawa Tengah. Kegiatan silahturahim bertujuan untuk menyapa warga Nahdliyin sebagai Jateng bagian Utara, dalam meneguhkan kembali sikap berbangsa dan bernegara.

“Mulai dari hari kemarin Mengunjungi beberapa pesantren di Jawa Tengah, untuk meminta dukungan dan klarifikasi atas pencalonan menjadi Cawapres tersebut,” katanya.

KH. Ubaidillah Shodaqoh menuturkan, NU sebagai jam’iyah terbesar di dunia, harus dibuktikan dengan suara yang dimiliki tidak diklaim oleh orang lain. Pertemuan sudah diadakan dua kali untuk wilayah Jateng, pada pertemuan pertama di Solo Raya dengan kiai sepuh dan tokoh NU.

“Ini pertemuan yang kedua i dengan pengurus PCNU se Pantura, Selanjutnya nanti di bagian timur Jateng,” tuturnya.

KH. Ubaidillah Shodaqoh melanjutkan, manfaat dari Pertemuan ini dapat mensolidkan sebagai jam’iyah NU, dan menguatkan koordinasi di seluruh pengurus NU di Jateng. Dalam jangka pendek, dapat ikut serta mensukseskan pemilihan presiden (Pilpres), serta berkomitmen dalam jam’iyah NU.

“Dalam hal ini bukan satu manfaat dalam pertemuan tersebut, sehingga mampu mensolidkan Pengurus NU Jateng,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Cawapres KH. Maruf Amin mengatakan, sudah sejak kemarin melakukan silahturahim mulai dari Semarang, Kendal, Demak, dan beberapa pondok pesantren di Jateng. Para pengurus NU harus memiliki cara berfikir Nahdliyah dengan gerakan melindung umat, sesuai dengan prinsip-prinsip Ahlussunah wal jamaah (Aswaja).

“Sudah sejak kemarin melakukan silahturahim ke pondok pesantren di Jateng, mulai dari Semarang,” katanya.

KH. Maruf Amin menambahkan, organisasi NU harus dibangun dengan konsolidasi, revitalisasi, dan fungsionalisasi di seluruh jajarannya di Jateng. Dalam menghadapi 100 tahun kedua Hari Lahir (Harlah) NU, semua jaringan NU harus bergerak sampai 2026 untuk membuat landasan.

“Awal 100 tahun ke dua NU ini untuk menuju upaya lebih bagus lagi, karena jam’iyah NU terbesar di dunia,” tambahnya.

KH. Maruf Amin menuturkan, banyak orang luar negeri yang mengenal dengan NU, dengan ciri khas Islam yang toleran dan Islam Nusantara. Dalam konsep tersebut, harus melakukan NU agar diterima sedunia, dengan mendakwahkan konsep Islam yang rahmatan lil alamin.

“Ke depan bukan hanya NU mendunia tapi men-NU kan dunia, tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia dengan Islam rahmatan lil alamin,” tuturnya.

Lanjut KH. Maruf Amin, orang luar negeri yang melakukan konservasi akan membuat film Islam Nusantara yang akan diputar di seluruh Eropa. Dalam film tersebut menceritakan tentang pesantren di Pasuruan Darul Lugah wal dakwah, tentang pesantren mendidik mulai dari bangun shalat subuh dengan memakai qunut.

“Luar biasa dari pesantren ini akan menjadi pemimpin dunia masa depan, dari sana lahir pemimpin NU yang pengaruhnya mendunia,” lanjutnya.

KH. Maruf Amin menegaskan, dalam menjaga paham Aswaja yang dimiliki NU, dengan menjadi arus utama negara republik Indonesia. Maka, harus ada pengawalan dalam rangka menguatkan dan melestarikan paham Islam Aswaja dan dan Islam yang rahmatan lil alamin. Dalam pilpres mendatang, seluruh warga NU Jateng harus siap mendukung dan memenangkan capres dan cawapres nomor urut 01, dikarenakan sudah perang idiologi dalam pilpres mendatang ini

“Saya memohon doa dan meminta dukungan untuk pilpres yang akan datang kepada para ulama Jateng,” pungkasnya.