
Kota Padang, 8 Februari 2019 – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Prof. DR. KH. Maruf Amin memberikan kritik kepada kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Kritik tersebut disampaikan dalam acara bedah buku “The Maruf Amin Way” di Padang Convention Center (PCC) Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (8/2) siang.
Sesuai dengan rencana seharusnya memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Lubuk Lintah Sumatera Barat. Diganti menjadi bedah buku “The Maruf Amin Way”, yang bertajuk dengan “keadilan, Keumatan, Kedaulatan”. Bedah buku yang membahas tentang ekonomi dan bisnis Islam tersebut akan dihadiri Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN IB Padang Dr Ahmad Wira, Direktur Pascasarjana IAIN Bukittinggi Ismail Novel, dan sekretaris panitia penyambutan kunjungan kerja Ma’ruf Amin, Mirwan Pulungan.
Cawapres KH. Maruf Amin mengatakan, bedak buku “The Maruf Amin Way” yang menekankan pembangunan ekonomi dari bawah (red-bottom up economy development), supaya tidak terjadi kesenjangan di masyarakat. Ternyata sudah menjadi buku, kemudian dilakukan bedah buku di Kota Padang, sehingga menjadi gagasan untuk langsung dilaksanakan di masyarakat.
“Suatu perubahan di daerah dalam rangka redistribusi dan kemitraan, dalam membangun ekonomi rakyat,” katanya.
KH. Maruf Amin menuturkan, riset sejak orde baru dengan banyak konglomerat, melahirkan dengan kesenjangan ekonomi di masyarakat. Pemerintah hadir dengan kebijakan-kebijakan ekonomi, dengan ekonomi kuat yang ikut dengan melakukan kemitraan.
“Alhamdulillah memperoleh tanggapan dan banyak dukungan dari berbagai pihak,” tuturnya.
Lanjut KH. Maruf Amin, pada saat ini ekonomi syariah salah satu pilar di dalam pembangunan ekonomi keumatan dan kerakyatan. Terkait hasil survei, netizen banyak mengomentari pasangan nomor urut 01 dibandingkan Pasangan Prabu-Sandi.
“Komentar bagus netizen, kita ingin komentar kaya begitu ya,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Guru Besar Universitas Negeri Padang Prof. Dr. Prayitno mengatakan, buku “The Maruf Amin Way” sangat ilmiah, Amaliah, imaniyah, ditambah ini hanya praktek dalam bidang ekonomi. Terkait manfaat yang bisa diambil , dalam pendidikan harus bisa di selenggarakan, akhirnya pendidikan sangat penting dari hasil pendidikan.
“Ini hanya bisa menjadi pembelajaran Alam Takambang Menjadi Guru dan Tut Wuri Handayani,” katanya.