
Jakarta, 12 Februari 2019 – Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengungkapkan alasan mendukung pasangan nomor urut 01 Calon Presiden (Capres) Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH. Maruf Amin di Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2) sore. Pertemuan Yenny Wahid dengan Cawapres KH. Maruf Amin sekitar satu jam, dengan dilanjutkan dengan makan bersama.
Yenny Wahid menuturkan, alasan utama mendukung pasangan nomor urut 01, dilihat kualitas Jokowi dan KH. Maruf Amin yang mempunyai sikap dan ketegasan. Pasangan nomor urut 01, memiliki komitmen serta tidak dapat didikte oleh siapapun.
“Saya rasa komitmen berdua ditunjukan dengan tidak akan terpengaruh oleh siapapun, ada hal yang menarik dari kedua orang pasang ini tidak bisa didikte,” katanya.
Terkait dukungan tersebut, Yenny Wahid melanjutkan, semua orang memiliki hak yang sama dalam berpolitik, dengan pasangan calon akan menerima dukungan dari manapun. Terkait dukungan tersebut tidak boleh mendikte dan membelenggu kebijakan pemerintah ke depan.
“Semua dukungan pasti terima semua Paslon, serta dukungan tidak boleh membelenggu kebijakan pemerintah ke depan,” lanjutnya.
Terkait respon Puisi Fadli Zon “Doa Yang Ditukar”, Yenny Wahid mengatakan, sebagai tokoh publik dalam berpendapat dan berekspresi dapat menimbulkan multiinterprestasi di kalangan masyarakat. Saat Fadli Zon yang mengambil sikap terlalu defensif, pada kalau minta maaf kepada publik karena masih menjunjung etika.
“Ada yang menganggap negatif dan positif,
daya sebagai tokoh publik untuk menjaga pembicaraan,” katanya.
Yenny Wahid menegaskan, opini publik berkesimpulan bahwa puisi ditujukan kepada KH. Maimun Zubair atau Mbah Maimun, yang merupakan ulama besar maka harus ada adab yang harus dijaga. Publik yang melihat sebagai sebuah tindakan yang suul adab, maka akan ada konsekuensinya di kalangan masyarakat. Sementara itu, warga NU yang memiliki kedekatan dekat dengan Mbah Maimun, dengan menyerang beliau tidak akan menimbulkan simpatik.
“Suatu ekspresi yang kemudian dipandang tidak beretika, akan menimbulkan sikap yang tidak simpatik di masyarakat,” tegasnya.