KH. Maruf Amin Silahturahim ke Kiai Sepuh Cianjur

Cianjur, 14 Februari 2019 – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prof. DR. KH. Maruf Amin melakukan silahturahim ke kiai sepuh Cianjur di Pondok Pesantren Al-Muthmainah, Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (14/02) siang. Dalam pertemuan singkat sekitar satu jam, meminta doa dan dukungan kepada kiai sepuh tersebut.

Cawapres KH. Maruf Amin menjelaskan, pengasuh Pondok Pesantren Al-Muthmainah menjadi Ketua PCNU Kabupaten Cianjur selama 38 tahun. Pada saat dirinya menjadi Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), pengasuh ponpes tersebut menjadi Ketua PCNU Kabupaten Cianjur.

“Saya silahturahim dengan senior yang berusia 87 tahun, dan beliau juga Mustasyar PCNU Kabupaten Cianjur,” jelasnya.

KH. Maruf Amin mengatakan, memohon dan dukungan agar terpilih menjadi Wakil Presiden pada bulan April 2019. Melihat antusias warga sekitar, menambah semangat dalam safari politik tersebut.

“Saya memohon doa dan dukungan agar terpilih menjadi Wakil Presiden pada pilpres 2019 nanti,” harapnya.

Ditempat yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muthmainah KH. Abdul Halim mengatakan, melihat orang berilmu dan dijadikan imam, sehingga harus berbaik sangka kepada KH. Maruf Amin. Didalam perjuangan dalam melaksanakan kebenaran, dengan membangun manusia seutuhnya dengan tiada henti.

“Beliau (red-KH. Maruf Amin) orang berilmu, serta ingin meningkatkan pembangunan manusia,” katanya.

Saat ditanya respon pemilihan Cawpres pendamping Jokowi, KH. Abdul Halim menegaskan, tidak terkejut atas putusan Jokowi memilih KH. Maruf Amin sebagai Cawapres. Harapannya, semua diserahkan kepada Allah SWT dan sebagai ulama mendukung pasangan nomor urut 01 Capres Jokowi dan Cawapres KH. Maruf Amin.

“Ini beliau keturunan ulama besar syekh Asnawi Banten, sehingga saya percaya atas pilihan beliau,” tegasnya.

KH. Abdul Halim menambahkan, ingin memperlihatkan kemampuan mulai dari dunia sampai akhirat, dengan menjadi Cawapres pada pilpres 2019 ini. Pada beberapa waktu lalu, KH. Idham Chalid pernah menjadi Waperdam III pada masa Ir. Soekarno.

“Saya melihat beliau seorang kiai, apalagi beliau (red-KH. Maruf Amin) ketua MUI Pusat,” pungkasnya.