KH. Maruf Amin Temui Puang Makka di Maksar

Makasar, 21 Februari 2019 – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prof. DR. KH. Maruf Amin menemui Habib Abdur Rahim Assegaf (Puang Makka) di Jalan Baji Bicara No 7, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (21/02) pagi. Banyak tokoh nasional sudah melakukan silahturahim ke Puang Makka, diantaranya KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur).

Puang Makka mendapat amanah sebagai Mursyid Jam’iatul Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassary yang diwarisi dari ayahnya bernama AGH As-Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma dan tercatat sebagai mursyid ke-11 dari Syekh Yusuf.
Jumlah jama’ah yang telah dibai’at mencapai 17.621.

Hadir dalam acara silahturahim diantaranya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Dr. Bahrudin, KH. Andi Hidayah, Ketua MUI Gowa KH. Abu Bakar Pakka, Habib Abdul Majid Assegaf, KH. Zainal Muttaqin dari Purwakarta, Ketua Dewan Hal Watiyah Syekh Yusuf Al-Makasari Yazid Shaleh Bustami, dan Ketua KNPI Sulawesi Selatan Imran Eka Saputra.

Cawapres KH. Maruf Amin mengatakan, kegiatan ke kediaman Puang Makka dalam rangka silaturahmi dengan para ulama dan habib. Tugas ulama akan semakin berat saat ini dengan menyempurnakan kemanusiaan menjadi insan kamil, dan bersih dari perbuatan yang syirik-syirik.

“Pemuka agama juga memiliki kewajiban memerangi hoaks, serta diharapkan tidak memaksakan kehendak dalam berdakwah,” katanya.

Lanjut KH. Maruf Amin, kegiatan dakwah tersebut harus mengedepankan cara-cara yang santun dan lembut. Para ulama harus mengetahui latar belakang dan tujuan dari ayat yang hendak disampaikan kepada umat. Sebab, saat ini banyak ulama yang menerapkan ayat, tetapi tidak kontekstual dengan kondisi saat ini.

“Masa ayat perang mau dipakai di negara damai. Ini yang melahirkan ekstremisme, intoleran dan terorisme,” lanjutnya.

Ditempat yang sama Habib Abdurrahim Assegaf mengatakan, tausiah yang disampaikan KH. Ma’ruf Amin dapat mencerahkan dirinya dengan jemaahnya agar berbuat bagi bangsa dan negara. Sebab, Kiai Ma’ruf sendiri mengetahui secara mendalam tentang kondisi negara dan agama.

“Jadi jangan bicara tentang republik dengan Kiai Ma’ruf. Dulu pernah jadi mantan anggota MPR, DPR, sudahlah lengkap,” katanya.

Habib Abdurrahim Assegaf menuturkan, jamaah tarekat dan dewan masyaikh sepakat berdoa agar dilindungi dari segala fitnah, sehingga berguna untuk masyarakat Indonesia. KH. Maruf Amin mendidik kepada jamaah tarekat untuk menjadi optimis, serta kepada jamaah untuk banyak istighfar dalam menanggapi berita hoaks.

“Ada titipan dari guru dengan sibukan dirimu untuk mencari kelemahanmu, jangan kau habiskan waktumu untuk mencari kelemahan dan kekurangan orang lain,” pungkasnya.