KH. Maruf Amin Sapa Warga Nahdliyin Ciamis

Ciamis, 28 Februari 2019 – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Prof. DR. KH. Maruf Amin dalam melakukan safari politiknya dengan menyapa warga Nahdlatul Ulama di Gedung Dakwah Banjar Sari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (28/02) sore. KH. Maruf Amin datang bersama istrinya Hj. Wury Estu Handayani, dengan menekankan menjaga persatuan negara.

Sebelumnya, KH. Maruf Amin sudah melakukan safari politik sejak tanggal 25 Februari 2019 di Tiga Pondok Pesantren di Kabupaten Cirebon, dilanjutkan dengan melakukan silahturahim di Kuningan. KH. Maruf Amin sebagai mustasyar PBNU menghadiri acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Kota Banjar, dengan mendampingi Presiden Joko Widodo untuk membuka acara tersebut. Setelah dari Banjar Sari, KH. Maruf Amin akan datang ke Kecamatan Majenang Cilacap, sebelum bertolak kembali ke Jakarta.

“Perbedaan pilihan politik tak boleh membuat sesama warga negara saling bermusuhan,” ucap Cawapres KH. Maruf Amin.

KH. Maruf Amin menuturkan, negara Indonesia harus tetap utuh, karena itu warga nahdliyin harus menjaga keutuhan NKRI. Dalam perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019, pasangan nomor urut 01 yang menginginkan menang, akan tetapi tidak boleh memecahkan keutuhan bangsa.

“Kita mau menang, tapi tak boleh memecah keutuhan bangsa. Kita mau menang tapi tidak boleh mencabik cabik persatuan bangsa,” tuturnya.

KH. Maruf Amin menambahkan, warga negara harus memberikan kepercayaan kepada pemimpin yang bisa menjaga agama dan membangun dunia. Sebagaimana yang tertuang dalam lagu Mars Nahdlatul Ulama (NU) Ya Lal Wathon, “Siapa datang mengancamnya, kan binasa di bawah dulimu”.

“Para pendahulu sudah berbuat untuk bangsa, maka bagi warga NU itu NKRI harga mati,” tambahnya.

KH. Maruf Amin melanjutkan, dengan mencontohkan perkataan Nabi Yusuf yang (berkata) serahkan perbendaharaan bumi pada saya, karena saya itu hafidzun bisa menjaga, paham bagaimana membangun kemakmuran di negeri itu.

“Jadi, syaratnya hafidzun, alimun, sesuai dengan perkataan Nabi Yusuf,” tegasnya.