KH. Maruf Amin Tekankan Santri Siap Hadapi Ten Years Challenge

Jombang, 18 Maret 2019 – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Prof. DR. KH. Maruf Amin menekankan kepada santri harus siap menghadapi tantangan 10 tahun ke depan (Ten Years Challenge). KH. Maruf Amin sekaligus melakukan silahturahim dengan para masyaikh Jombang dan peresmian rusunawa di Pondok Pesantren Babussalam Jombang, Jawa Timur, Senin (18/03) sore.

KH. Maruf Amin bersama Wakil Ketua MPR RI H. Abdul Muhaimin Iskandar melakukan peresmian rusunawa ponpes tersebut. Dalam peresmian tersebut dihadiri Ketua DPW PKB Jawa Timur H. Halim Iskandar, Anggota DPR RI H. Jazilul Fawaid, Ketua PCNU Jombang KH. Muhammad Salman Yazid, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam KH. Sadullah Yazid, serta para ulama lainnya.

Cawapres KH. Maruf Amin mengatakan,
sebagai alumni pondok pesantren diusahakan untuk menghadiri acara, ditambah ponpes Babussalam yang masih ada hubungan besan. Pada hari ini berdoa secara bersama untuk NKRI, dikarenakan doa dapat merubah keadaan bangsa.

“Kita bersama-sama berdoa untuk keutuhan NKRI, bersama para masyaikh Jombang,” katanya.

Kiai Maruf Amin menegaskan, pada saat ini
gelombang pemikiran pemahaman kelompok ekstrim kanan dan kelompok ekstrim kiri, dikhawatirkan akan memecah belah bangsa. Masyarakat yang menginginkan selamat dengan menaiki perahu Nahdlatul Ulama (NU), untuk secara bersama menghadapi tantangan jaman.

“Kalau dahulu yang ingin selamat menaiki perahu nabi NUH, tapi sekarang menaiki perahu Nahdlatul ulama,” tegasnya.

KH. Maruf Amin menambahkan, para santri harus siap menghadapi Ten Yaers Challenge, karena pada saat nanti akan terjadi penjungkir balikan keadaan. Disamping itu, perkembangan jaman yang sangat pesat dengan adanya revolusi industri 4.0.

“Santri harus siap menghadapi revolusi industri tersebut, terutama dalam penggunaan tekhnologi,” tambahnya.

Kiai Maruf Amin melanjutkan, NU memiliki prinsip dengan kebiasaan lama yang baik harus dijaga, serta kebiasaan yang baru diambil dengan melakukan transformasi dan inovasi. Para santri harus melakukan perbaikan secara terus menerus, ditambah dengan inovasi agar memiliki nilai yang lebih.

“Saya sebagai kader NU minta doa dan dukungan agar menjadi Wakil Presiden,” pungkasnya.

Didalam sambutannya, Cak Imin menuturkan, negara Indonesia merupakan negara yang paling aman diantara seluruh negara Islam, sehingga berdoa secara Agara keamanan ini dapat terjaga sampai hari kiamat. Keluarga besar NU terus berkomitmen dalam menjaga dan merawat Indonesia, yang sudah teruji berabad-abad tahun.

“Mulai dari pesantren, kegiatan kampung, organisasi jam’iyah yang terus menjaga keutuhan NKRI,” tuturnya.

Cak Imin mengatakan, NU dan paham Ahlussunah wal jamaah (Aswaja) sudah kokoh mengakar menjadi akar kekuatan NKRI. Pada saat ini, Indonesia menjadi tumpuan umat Islam dunia, karena banyak masyarakat Indonesia yang beragama Islam.

“KH. Maruf Amin ikut menjaga NKRi dari ombang ambing deologi yang akan mengganti NKRI,” katanya.

Cak Imin menambahkan, perjuangan NU melalui pemerintah dan kekuasaan, agar kemajuan Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur. Setelah KH. Maruf Amin nanti, akan menjadi kanjutan perjuangan NU atas kebijakan pemerintah yang pro terhadap kaum santri.

“Siap-siap santri menyambut setelah kepemimpinan KH. Maruf Amin yang memimpin negeri ini,” pungkasnya.